Senin, Mei 19, 2008

Cinta semua nyawa

"Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?" tanya Fan. Ia tahu istrinya menderita TBC, dan tidak mudah untuk disembuhkan, tetapi dia menjaganya dengan lembut dan sepenuh hati. "Terima..kasih..atas...perhatianmu", istrinya berkata terengah-engah, dengan mimik sangat kesakitan.
Fan meminta dokter terbaik di Chingk'ou, Chen Shihying untuk mengobati istrinya. Dokter Chen memeriksa istrinya dengan hati-hati dan menyuruh Fan untuk menunggu.
"Ada satu cara untuk mengobatinya, karena dia cukup parah," Kata dokter tersebut "Ambil seratus kepala burung pipit, dan buat mereka menjadi obat sesuai resep ini. Kemudian pada hari ketiga dan ketujuh makan otak burung pipit tersebut. Itu adalah caranya. Ini merupakan rahasia turun-temurun dari nenek moyangku, dan tidak pernah gagal. Tetapi ingar, kamu harus mempunyai seratus burung pipit. Kamu bahkan tidak boleh kekurangan satupun."

Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga dia langsung pergi membeli seratus burung pipit. Burung-burung itu berdesakan dalam satu sangkar yang besar. Mereka menciap-ciap dan berlompatan sangat memilukan, sebab tempatnya terlalu sempit bagi mereka untuk menikmati diri mereka sendiri. Bahkan mungkin mereka tahu kalau mereka akan dibunuh.
"Apa yang akan kau lakukan pada burung-burung itu?" tanya Nyonya Fan.
"Ini adalah resep spesial dokter Chen! Kita akan membuat mereka menjadi obat dan kamu akan segera sembuh," jawab suaminya dengan gembira.
"Tidak, jangan lakukan itu!" Nyonya Fan duduk diatas ranjangnya. "Kamu tidak boleh mengambil seratus nyawa untuk menyelamatkan satu nyawa saya! Saya lebih baik mati daripada membiarkan kamu membunuh semua burung pipit itu untukku!"
Fan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
"Jika kamu benar-benar mencintai saya," istrinya melanjutkan, "Lakukan sesuai permintaan saya. Buka sangkarnya dan lepaskan semua burung pipit itu pergi. Lalu jika saya mati, maka saya akan meninggal dengan tenteram."
Apa yang dapat Fan lakukan? Fan mengambil sangkar itu dan dia bawa ke hutan kemudian dia membebaskan semua seratus burung pipit itu. Mereka terbang ke dalam semak-semak dan pohon-pohon dan bernyanyi serta berciap-ciap. Mereka terlihat dan bersuara seperti amat senang karena bebas.
Dalam beberapa hari, Nyonya Fan dapat bangun dari ranjang lagi, walaupun dia tidak minum obat apapun. Teman-teman dan saudaranya berdatangan untuk menyelamatinya karena kesembuhannya yang cepat dan relatif singkat dari penyakit yang mengerikan itu. Semuanya sangat senang.
Tahun berikutnya, keluarga Fan mendapat bayi laki-laki. Dia amat sehat dan lucu, tetapi yang lucu adalah di setiap lengannya terdapat sebuah tanda lahir berbentuk seperti burung pipit. (Disadur dari buku 'Mencintai Kehidupan'-Swaramer)

(Sumber: Motivasi Net, Ir. Andi Muzaki, SH, MT, Keebok)

[+/-] Selengkapnya...