Senin, Juni 23, 2008

Awas! Vitamin Bisa Jadi Pembunuh


Siapa sangka vitamin yang selalu dianjurkan kala kita sedang tidak fit justru bisa membawa celaka. Pasalnya, sebuah penelitian di Denmark menyebutkan bahwa beberapa vitamin suplemen justru bisa menyebabkan kematian prematur.
Penelitian para ilmuwan Universitas Kopenhagen yang mengkaji 67 hasil studi menyebutkan bahwa tidak ada 'bukti meyakinkan' bahwa suplemen anti-oksidan bisa mengurangi resiko kematian.

Para peneliti ini malah menemukan bahwa vitamin A dan E bisa mengurangi pertahanan tubuh yang alami. "Terlebih lagi, beta-karotin, vitamin A dan vitamin E tampaknya meningkatkan mortalitas," demikian hasil tinjauan kelompok bernama Cochrane Collaboration.
Para peneliti menyeleksi hasil 817 studi mengenai beta-karotin, vitamin A, vitamin C, vitamin E dan selenium, yang menurut mereka paling mencerminkan dampak penggunaan suplemen dalam mengurangi mortalitas.
Suplemen-suplemen ini semula diduga mampu mencegah kerusakan jaringan tubuh akibat hal yang disebut oxidative stress, dengan mengeliminasi molekul "radikal bebas" yang diduga sebagai penyebabnya. Kerusakan jaringan itu selama ini disebut ikut berperan dalam menimbulkan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung.
Resiko Naik
Berbagai studi yang dikaji tim Universitas Kopenhagen melibatkan 233.000 ribu orang yang sakit atau sehat tapi minum suplemen agar tidak sakit.
Setelah memperhitungkan berbagai faktor lain, dan menyisihkan 20 studi, para peneliti mengaitkan suplemen vitamin A dengan kenaikan resiko kematian sebesar 16%, beta-karotin menyebabkan kenaikan resiko kematian sebesar 7%, sedangkan vitamin E meningkatkan resiko kematian sebesar 4%.
Vitamin C tampaknya tidak memberi pengaruh apa-apa, sedangkan efek selenium menurut tim peneliti, masih harus dikaji lebih jauh. "Kami tidak menemukan bukti bahwa suplemen anti-oksidan membantu pencegahan primer maupun sekunder," demikian kesimpulan mereka.
Tidak jelas mengapa suplemen bisa mengakibatkan efek semacam ini. Para peneliti menduga bahwa suplemen ini mengganggu fungsi tubuh, misalnya beta-karotin mengganggu cara tubuh memanfaatkan lemak.

(kapanlagi.com)

[+/-] Selengkapnya...

Marah


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah...
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah... Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. "Hmmm...kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini...di hati orang lain."
"Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu... Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada...dan luka karena ada kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik..."

(Motivasi Net, Ir.Andi Muzaki, SH, MT., Keebok)

[+/-] Selengkapnya...

Ruarrrrr Biasa!!!!


"Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya Tuhan, Allahku, perbuatanMu yang ajaib..." (Mazmur 40:6)

Ruarrrr biasa!
Banyak dari kita berpikir kalo hal-hal yang luar biasa tuh selalu hal-hal yang gede dan spektakuler saja, sedangkan hal-hal kecil tuh biasa-biasa aja. Cara pandang yang seperti ini bisa membuat kita terjebak untuk hanya mensyukuri hal-hal yang dahsyat dan melupakan hal-hal yang biasa.
Ruarrrr biasa!
Tanpa kita komandopun darah yang ada dalam tubuh kita ini terus ngalami sirkulasi. Enggak usah diperintah pake acara teriak-teriak segala, paru-paru kita hanya mau mengambil nafas jika diperintah aja, bisa-bisa kita enggak bisa ngerjain apa-apa karena waktu kita habiskan hanya untuk memerintah paru-paru kita agar bernafas. Jadi untuk berkata ruar biasa, kita enggak perlu nunggu sakit kronis dulu baru Tuhan sembuhkan. Sekarangpun kita bisa berkata, "Luarrr biasa!"

Ruarrrr biasa!
Kita termasuk makhluk yang sering banget bikin jengkel hati Tuhan. Enggak jarang kita nglakuin sesuatu yang sangat menyakitkan hati Tuhan, bahkan membuatnya terluka. Eh uda gitu, kok ya Tuhan tuh mau-maunya sabar ama kita. Sampai hari ini kita masih diakui sebagai anakNya, bahkan nama kita masih tercatat di Sorga. Bukankah ini luar biasa? Karena nurut ukuran manusia, mestinya kita udah dibuang jauh-jauh.
Ruarrr biasa!
Pelayanan yang Tuhan percayakan ama kita enggak selalu beres. Hasilnya juga enggak baik-baik amat. Nglakuin kesalahan dalam pelayanan? Uhhh...udah enggak keitung lagi, tapi herannya Tuhan masih aja percayakan pelayanan ini kepada kita. Bukankah ini hal yang luar biasa? Apa kita harus nunggu Tuhan ngadain mujizat spektakuler dulu baru kita bisa berkata luar biasa? Enggah, yang seperti inipun sudah luar biasa!
Ruarrr biasa!
Kita punya ortu yang baik dan sayang ama kita, sekalipun kadang kita sebel ama mereka. Kita punya temen yang setia. Sodara-sodara kita yang sekalipun bikin kita sering berantem tapi kita selalu kangen ama mereka. Ini bener-bener ruarrrrr biasa!

- Belajarlah mensyukuri dan mengagumi hal-hal yang kecil yang Tuhan berikan ama kita.
- Jika kita mo renungkan setiap sisi dalam hidup kita, pasti di kedalaman hati kita yang paling dalam akanterdengar sebuah teriakan.... Ruarrrrr biasa!!!

(Funky 'n Gaul vol.23, Get Radical!)

[+/-] Selengkapnya...