Rabu, Juni 04, 2008

Tindakan Kita Sebatas Kita Memandang Dunia


Bila anda memandang diri anda kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan anda pun jadi kerdil.
Namun, bila anda memandang diri anda besar, dunia terlihat luas, anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga.
Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. Sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita. Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita. Ia hanya memantulkan apa yang ingin kita lihat. Ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.
Maka, bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui diatas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.

(diambil dari: MOTIVASI NET, Ir.Andi Muzaki, SH, MT)

[+/-] Selengkapnya...

Sedikit Demi Sedikit Lama-Lama Jadi Bukit


Pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekantung keping uang, yaitu bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapati kebesaran dalam jiwa kita.

Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? yaitu, bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. Ucapan terima kasih, sesungging senyum, sapaan ramah, atau pelukan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih sayang, ia jauh lebih tinggi daripada bukit tabungan anda

(diambil dari: MOTIVASI NET, Ir.Andi Muzaki, SH, MT)

[+/-] Selengkapnya...

Malaikat Pelindung


Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana ?".
Tuhanpun menjawab "Diantara semua malaikatKu, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu." Si kecil bertanya lagi, "Tapi disini, disurga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia." Tuhan menjawab "Tak apa, malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatkan bahagia." Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?"
Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu itu, akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada disampingmu, dan dengan kasihnua, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia."
Si kecil bertanya lagi, "Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?"
Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu, akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa." Lagi-lagi, si kecil menyelidik, "Namun, aku mendengar disana, ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti nyang akan melindungiku?"
Tuhan menjawab, "Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu." Namun, si kecil kini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu akan sedih jika tak melihatMu lagi."
Tuhan tersenyum dan menjawab, "Malaikatmu, akan selalu mengajarkanmu keagunganKu, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat padaKu. DIa akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingatKu. Walau begitu, Aku akan selalu ada disisimu."
Hening...kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku."
Tuhanpun kembali menjawab "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan Ibu..."

(diambil dari: MOTIVASI NET, Ir.Andi Muzaki, SH, MT)

[+/-] Selengkapnya...

Bersyukurlah Senantiasa


Anda wajib mensyukuri apa pun yang menimpa anda. Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa anda tidak realistis. Namun, sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri anda dari kecemasan atas kesalahan.

Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup anda selain sikap bersyukur. Semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima. Semakin banyak anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda. Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena, anda takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Anda berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha anda lakukan karena anda melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan anda.

(diambil dari: MOTIVASI NET, Ir.Andi Muzaki, SH, MT)

[+/-] Selengkapnya...