Jumat, Juni 27, 2008

Anarki Demo BBM?


Melihat sikap anarkis mahasiswa yang sering ditunjukkan akhir-akhir ini dalam demo yang ditayangkan di beberapa media malah buat jengkel sendiri, padahal banyak masyarakat yang "dah ngomong" kalo demo tidak akan jadi masalah kalo demo itu tidak ada anarki dan mengganggu kepentingan umum. Bukankah aspirasi masyarakat yang mahasiswa sampaikan juga nantinya untuk kesejahteraan masyarakat? Tapi kenapa malah "cara" penyampaian tersebut malah merugikan masyarakat sekitar? Toh cara yang "buruk" tersebut pada akhirnya menyakiti para mahasiswa tersebut.
Tak habis pikir deh kaum "calon" intelektual berpendidikan seperti ini bersikap layaknya kekerasan, bukankah seharusnya kita memikirkan jalan keluar dari masalah-masalah yang bangsa kita hadapi ini? Bukan hanya dengan "Turunkan BBM!" saja, tetapi setidaknya dibarengi solusi, apalagi jika itu ada suatu karya kreatif dari mahasiswa misal alat pengubah CO2 menjadi Bahan Bakar (misal loooo...) yang ramah lingkungan. Pasti baru deh dapat simpati dari masyarakat luas.

Laaaaaa kalo dengan cara "ugal-ugalan" gini apa dong manfaatnya mengikuti suatu organisasi-organisasi yang ada di kampus-kampus? Yang mengajarkan berorganisasi dan bermasyarakat serta mengajarkan dialog bermusyawarah dalam memecahkan masalah. Apa organisasi yang pernah diikuti hanya untuk kongkow-kongkow aja?
But, ngomong-ngomong tentang "kenaikan harga BBM", selain masyarakat kecil pada umumnya apalagi bagi orang-orang "kecil" yang kerja di perantauan terus nge-kost itu dampaknya sangat terasa sekali, karena saya sendiri sebagai seorang "anak Kost" juga merasakan dampak yang amat sangat berat sekali ^_^!. Apalagi mahasiswa yang belum bekerja (karena nyari pekerjaan emang susah) dan tinggal dalam kost, wuaaaaahhh....mantab deh penderitaannya. Mungkin itu salah satu penyebabnya sikap perilaku mahasiswa yang "ugal-ugalan" dalam berdemo.
Saya sendiri hanya bisa pasrah dan pasrah aja pada keadaan, karena semua kehidupan yang saya jalani didunia emang saya serahkan pada Yang Maha Kuasa, saya pasrah karena juga masih percaya pada pemerintahan saat ini, karena saya masih yakin kalau pemerintah tidak akan menyengsarakan rakyatnya (kecuali oknum-oknum tertentu yang "nakal").
Dalam keterbatasan materi ini saya justru dituntut untuk kreatif dalam mengelola keuangan dan juga memikirkan untuk ingin menjadi seorang wirausahawan yang mandiri, karena sebagai mantan siswa SMK dan Diploma emang dididik untuk berwiraswasta. Kita dituntut untuk tidak tergantung pada siapa saja yang memberi kita pekerjaan, artinya kita tidak boleh dipekerjakan oleh "Pekerjaan" tapi mempekerjakan "Pekerjaan" dalam bahasa tingkat tingginya yaitu menciptakan lahan pekerjaan. Dan sebenarnya mempekerjakan "Pekerjaan" itu tidaklah bermodalkan uang atau harta tapi kegigihan dan keuletan kita, saya bisa ngomong begini karena saya lihat dari pengalaman ayah saya dulu.
Wait!!! topiknya mau melenceng nehhh...oke deh to be continued ajah....next: The Tailor Begins!! (Berwiraswasta modal no money)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

ya minta kenaikan gaji ma majikan dong bro...

Anonim mengatakan...

ayo anak kost jangan pda cuma pinter bikin 'film' 3gp, ayo buktikan kemampuanmu, ha ha ha ha

Anonim mengatakan...

Wah, mas Andy Sigit Bhakti ini idenya emang tokcer...