Selasa, Juli 01, 2008

Bukan Waktu Kita


Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?"
(Kejadian 18:13)

Sering kita dikalahkan oleh waktu. Pikirkanlah berapa kali Anda menjadi tidak sabar dan ingin segera mendapatkan jawaban atas doa-doa Anda. Waktu Allah bukan waktu kita. Mungkin Allah tidak datang saat kita mengharapkannya, tetapi Ia selalu datang tepat pada waktunya.
Alkitab mengatakan bahwa Sara dua kali tertawa:
Pertama, Sara tertawa karena meragukan kemampuan Allah untuk membuat dia hamil pada masa tuanya dan saat secara medis tidak ada harapan lagi baginya untuk memiliki seorang anak.

Kedua, Sara tertawa bersama Allah, karena benar ia melahirkan seorang anak laki-laki. Sara belajar bahwa ternyata Allah itu setia dan menepati janjinya. Kali ini dia tertawa karena sukacita yang besar.
Seberapa sering kita berhenti mengharapkan mujizat dari Tuhan karena keterbatasan waktu? Menjadi putus asa, karena sekian lama tidak dijawab, lalu akhirnya kita menjadi benar-benar tidak percaya, adalah akibat yang ditimbulkan karena kita tidak mau mengerti soal waktu.
Percayalah bahwa Allah setia kepada janji-Nya. Ia rindu mewujudkan cita-cita Anda, namun waktu adalah milik Tuhan. Dia yang paling mengetahui kapan melepaskan mujizatNya. Bersabarlah dan nantikanlah sampai waktuNya dinyatakan!

(Renungan Harian "Perempuan". Perempuan, peran dan pengaruhnya)

0 komentar: