Sabtu, Juni 14, 2008

Hindari Asma Dengan Cara tepat


Pada penderita asma, latihan pernapasan selain ditujukan untuk memperbaiki fungsi alat pernapasan, juga bertujuan melatih penderita untuk mengatur pernapasan jika terasa akan datang serangan, ataupun sewaktu serangan asama.
Dibawah ini adalah beberapa latihan untuk penderita asma :
Pertama, gimnastik respirasi atau senam pernapasan. Tujuan untuk memperbaiki kelenturan (fleksibilitas) rongga dada, sehingga dapat mengembang-mengempis secara optimal, memperbaiki kelenturan dan kekuatan diafragma (sekat rongga badan) sehingga pernapasan perut dan diafragma optimal. Meregangkan otot-otot pernapasan. Selain memperbaiki kelenturan rongga dada juga menghilangkan kondisi yang selalu menegang (memendek dan kaku) otot-otot tersebut, sehingga memudahkan pernapasan yang benar dan memperbaiki postur rubuh.

Kedua, program terapi latihan atau fisioterapi yang umum. Latihan pernapasan (Breathing Exercise) berbeda dengan gimnastik respirasi, meskipun didalamnya terdapat latihan-latihan yang bertujuan memperbaiki kelenturan rongga dada serta diafragma. Tujuan utamanya pada penderita asma adalah untuk melakukan pernapasan yang benar (efisien).
Latihan pernapasan utama bagi penderita asama adalah latihan nafas perut atau diafragma. Kekhususan di dalam latihan wyakni waktu mengeluarkan nafas dikerjakan secara aktif. Sedangkan sewaktu menarik napas, lebih banyak secara pasif. Mengeluarkan nafas melalui mulut yang mencucu seperti sewaktu meniup lilin atau bersiul, pelan-pelan, dengan mengkempiskan dinding perut. Sewaktu inspirasi, dinding perut relaks (pasif) dan udara masuk ke paru-paru melalui hidung.
Latihan relaksasi pada penderita asma bertujuan mencapai kondisi relaks baik sewaktu ada serangan maupun diluar serangan. Yang ingin dicapai, penderita secara spontan dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernapasannya maupun mentalnya, pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.
Latihan memperbaiki postur tubuh, pada penderita asma berat yang kronis, postur tubuh menjadi agak bungkuk dengan kedua bahu agak terangkat, nampak otot-otot pernapasan menonjol, memendek dan kaku. Terdapat saling keterkaitan antara postur tubuh otot-otot tubuh yang membesar dan kaku, serta pernapasan yang paradoksal. Gymnastik-Respirasi untuk penderita asma, biasanya telah memasukkan unsur perbaikan postur tubuh ini di dalamnya.

(Ibu & Anak, Maret - April 2008)

0 komentar: