Sabtu, Juni 21, 2008

Meninggalkan Ortu


Ada seorang temen(wanita) yang dalam waktu dekat akan merit. Dia saat ini bimbang, dikarenakan "kira-kira"(menurutku) dia tak tega meninggalkan kedua orang tuanya, karena orang tuanya saat ini sedang membutuhkan seorang "pendamping" dan "perawat" dari seorang anak yang dikasihinya. Dia takutnya setelah merit kan dia harus ikut dengan suaminya kemana suaminya pergi kan? Nah sekarang gimana nih solusi atau saran atau jalan terbaiknya untuk menenangkan "ketertakutan" temenku ini?


Kalau menurutku nih, sebaiknya si Wanita rembugan(share) dulu dengan calonnya, mau apa tidak jika nanti setelah merit tinggal bersama orang tua si Wanita, dengan alasan ya itu tadi..ingin merawat kedua orang tua. Kalau mau ya siiip lah, kalau tidak bisa kan cari solusi dengan musyawarah? Pasti ada jalannya kok.
Semisal bagaimana jika si Suami tidak kerasan? Tinggal aja dirumah(entah itu sewa/kontrak/beli) yang berdekatan dengan rumah orang tuamu, meskipun jaraknya dibatasi batas desa kan tidak masalah, yang penting deket.
Bagaimana jika tidak ada lahan pekerjaan di daerah tempat tinggal orang tua? Sebenarnya di segala tempat tersedia pekerjaan (Tuhan sudah pasti sediakan), tergantung sesuai dengan "keinginan" kita apa tidak?
Bagaimana kalo si Suami benar-benar tidak mau sama sekali dengan alasan apapun? Wahhh...nyandak tau kita(tidak tahu aku=bhs.Manado)
Coba browse disini. Mungkin bisa membantu.

Does anyone can help, please???

0 komentar: